Kamis, 27 Oktober 2011

Konsep Budaya di Indonesia

Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional
Kebudayaan daerah diartikan sebagai kebudayaan yang khas yang terdapat pada wilayah tersebut. Kebudayaan daerah di Indonesia di Indonesia sangatlah beragam. Menurut Koentjaraningrat kebudayaan daerah sama dengan konsep suku bangsa. Suatu kebudayaan tidak terlepas dari pola kegiatan masyarakat. Keragaman budaya daerah bergantung pada faktor geografis. Semakin besar wilayahnya, maka makin komplek perbedaan kebudayaan satu dengan yang lain. Jika kita melihat dari ujung pulau Sumatera sampai ke pulau Irian tercatat sekitar 300 suku bangsa dengan bahasa, adat-istiadat, dan agama yang berbeda.
Konsep Suku Bangsa / Kebudayaan Daerah. Tiap kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat yang dapat berwujud sebagai komunitas desa, sebagai kota, sebagai kelompok kekerabatan, atau kelompok adat yang lain, bisa menampilkan suatu corak khas yang terutama terlihat orang luar yang bukan warga masyarakat bersangkutan. Sebaliknya, terhadap kebudayaan tetangganya, ia dapat melihat corak khasnya, terutama unsur-unsur yang berbeda menyolok dengan kebudayaannya sendiri. Pola khas tersebut berupa wujud sistem sosial dan sistem kebendaan. Pola khas dari suatu kebudayaan bisa tampil karena kebudayaan itu menghasilkan suatu unsur yang kecil berupa berupa suatu unsur kebudayaan fisik dengan bentuk yang khusus yang tidak terdapat pada kebudayaan lain.
Indonesia memiliki banyak suku bangsa dengan perbedaan-perbedaan kebudayaan, yang tercermin pada pola dan gaya hidup masing-masing. Menurut Clifford Geertz, di Indonesia terdapat 300 suku bangsa dan menggunakan kurang lebih 250 bahasa daerah. Akan tetapi apabila ditelusuri, maka sesungguhnya berasal dari rumpun bahasa Melayu Austronesia. Kriteria yang menentukan batas-batas dari masyarakat suku bangsa yang menjadi pokok dan lokasi nyata suatu uraian tentang kebudayaan daerah atau suku bangsa (etnografi) adalah sebagai berikut:
· Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih.
· Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh identitas penduduk sendiri.
· Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh wilayah geografis (wilayah secara fisik)
· Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan ekologis.
· Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang mempunyai pengalaman sejarah yang sama.
· Kesatuan penduduk yang interaksi di antara mereka sangat dalam.
· Kesatuan masyarakat dengan sistem sosial yang seragam.
Perbedaan-perbedaan ini menimbulkan berbagai kebudayaan daerah yang berlainan, terutama yang berkaitan dengan pola kegiatan ekonomi mereka dan perwujudan kebudayaan yang dihasilkan untuk mendukung kegiatan ekonomi tersebut (cultural activities), misalnya nelayan, pertanian, perdagangan, dan lain-lain. Pulau yang terdiri dari daerah pegunungan dan daerah dataran rendah yang dipisahkan oleh laut dan selat, akan menyebabkan terisolasinya masyarakat yang ada pada wilayah tersebut. Akhirnya mereka akan mengembangkan corak kebudayaan yang khas dan cocok dengan lingkungan geografis setempat.
Dari pola kegiatan ekonomi kebudayaan daerah dikelompokan beberapa macam.
· Kebudayaan Pemburu dan Peramu
Kelompok kebudayaan pemburu dan peramu ini pada masa sekarang hampir tidak ada. Kelompok ini sekarang tinggal di daerah-daerah terpencil saja.
· Kebudayaan Peternak
Kelompok kebudayaan peternak/kebudayaan berpindah-pindah banyak dijumpai di daerah padang rumput.
· Kebudayaan Peladang
Kelompok kebudayaan peladang ini hidup di daerah hutan rimba. Mereka menebang pohon-pohon, membakar ranting, daun-daun dan dahan yang ditebang. Setelah bersih lalu ditanami berbagai macam tanaman pangan. Setelah dua atua tiga kali ditanami, kemudian ditinggalkan untuk membuka ladang baru di daerah lain.
· Kebudayaan Nelayan
Kelompok kebudayaan nelayan ini hidup di sepanjang pantai. Desa-desa nelayan umumnya terdapat di daerah muara sungai atau teluk. Kebudayaan nelayan ditandai kemampuan teknologi pembuatan kapal, pengetahuan cara-cara berlayar di laut, pembagian kerja nelayan laut.
· Kebudayaan Petani Pedesaan
Kelompok kebudayaan petani pedesaan ini menduduki bagian terbesar di dunia. Masyarakat petani ini merupakan kesatuan ekonomi, sosial budaya dan administratif yang besar. Sikap hidup gotong royong mewarnai kebudayaan petani pedesaan.
Erat hubungan antara kebudayaan dengan masyarakat dinyatakan dalam kalimat, “masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan, sehingga tidak ada masyarakat yang tidak menghasilkan kebudayaan. Sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya”. Dalam pengertian kebudayaan daerah sangatlah sulit, karena mencakup lingkup waktu dan lingkup daerah geografisnya. Dalam lingkup waktu dan daerah diartikan sebagai kebudayaan yang belum dapat pengaruh asing dari manapun, baik Hindu-Budha, Islam dan Barat. Kebudayaan asli Indonesia menurut Van Leur ada 10 macam kebudayaan asli:
· Kemampuan Berlayar
Menurut teori pada umumnya, bangsa Indonesia berasal dari Vietnam sebagai daerah kedua, sebelumnya dari tiongkok selatan penyebarannya tentulah mepergunakan tata pelayaran. Daerah yang dijelajahinya sampai pada Madagaskar. Sangat mungkin untuk jarak dekat dilakukan dengan menggunakan rakit sederhana, sedangkan jarak jauh menggunakan perahu yang bercadik. Cadik (outriggers) dibuat dari kayu (bamboo) dipasang kiri kanan perahu, fungsinya mengurangi olengan di laut, inilah salah satu ciri budaya orang-orang yang berbahasa Austronesia.
· Kepandaian Bersawah
Budaya bersawah telah dikenal sejak zaman neolitikom. Kemudian di perbaharui dengan kebudayaan perungu, sehingga pengolahan sawah lebih intesif.
· Astronomi
Pengetahuan perbintangan (astronomi) secara sederhana telah dikenal dalam hubungannya untuk pelayaran demi mengenal arah,atau pun untuk pertanian. Untuk pelayaran dipergunakan Gubug Penceng (Zuider Kruis) guna tahu arah selatan, sedangkan untuk pertanian di kenal Bintang Waluku (Grote Beer) yang bila sudah tampak waktu tertentu berarti dimulaiinya melakukan cocok tanam di sawah.
· Mengatur Masyarakat
Adanya pimpinan terpilih dari masyarakat (primus inter pares). Orang mempunyai kemampuan paling baik diantara masyarakat yang ada.
· Sistem Macapat
Macapat berarti cara yang didasarkan pada jumlah empat dalam pengaturan masyarakat. Pemimpin berada ditengah antara Barat, Timur, Selatan, dan Utara. Pada masa sekarang dikonsepkan sebagai alun-alun yang terdapat semua daearah.
· Wayang
Wayang pada mulanya merupakan sarana untuk upacara kepercayaan. Nenek moyang yang telah meninggal dibuatkan arca perwujudan. Boneka perwujudan dimainkan dengan iringan cerita dan nasehat.
· Gamelan
Gamelan merupakan perlengkapan peralatan dalam upacara adat.
· Batik
Seni batik dibuat pada kain putih dengan mempergunakan canting sebagai alat tulisnya, sehingga diperoleh batik tulis. Kebudayaan batik terdapat pada semua daerah dengan motif berbeda.
· Seni Logam
Kerajinan logam sejalan dengan budaya batik dan budaya gamelan sebagai sarana dua macam sarana tersebut.
· Perdagangan
Perdagangan pada daerah-daerah kebudayaan dengan pola sama yaitu sistem barter.
Pada garis besarnya sistem kekerabatan dalam masyarakat suku-suku bangsa Indonesia memakai sistem kekerabatan bilateral, yaitu sistem kekerabatan yang mendasarkan garis keturunan dari ayah dan garis ibu secara berimbang. Anak-anak yang lahir dapat masuk ke dalam kerabat ayahnya dan kerabat ibunya secara bersama-sama. Sistem inilah yang banyak berlaku pada kebudayaan daerah di Indonesia. Sebagian kecil kebudayaan daerah dalam sistem kekerabatan unilateral matrilineal, yaitu sistem kekerabatan yang hanya berdasarkan garis ibu saja (contoh masyarakat Minangkabau). Kebudayaan daerah lainnya memakai sistem kekerabatan unilareal patrineal, yaitu sistem kekerabatan yang berdasarkan garis ayah saja.
Dari uraian diatas kebudayaan daerah secara pengertian tidak akan terlepas dari keragaman suku bangsa yang ada. Tetapi dari berbagai corak kebudayaan tersebut, terdapat persamaan yang mendasar. Yaitu mengenai tentang upacara keagamaan semua suku bangsa, mementingkan upacara-upacara adat yang bersifat religi. Suku bangsa tersebut lebuh suka unsur mistik daripada berusaha dalam mencapai tujuan materiil mereka. Hal yang berhubungan dengan unsur mistik dianut oleh semua kebudayaan daerah yang ada di Indonesia.
Masih percaya pada takhayul. Dulu dan sekarang masyarakat daerah di Indonesia percaya kepada batu, gunung, pantai, sungai, pohon, patung, keris, pedang, dan lainnya, mempunyai kekuatan gaib. Semua itu dianggap keramat dan manusia harus mengatur hubungan dengan baik dengan memberi sesaji, membaca do’a dan memperlakukannya dengan istimewa. Manusia Indonesia sering kali menghitung hari baik, bulan baik, hari naas, dan bulan naas, mereka juga percaya akan adanya segala macam hantu, jurig, genderowo, makhluk halus, kuntilanak, dan lain-lain. Likantropi, kepercayaan bahwa manusia dapat mejelma menjadi binatang tertentu menyebar di nusantara.
Kebudayaan Nasional. Menurut pandangan Ki Hajar Dewantara tentang kebudayaan nasional yang katanya “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Faham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, bahasa nasional. Sebelum Sumpah Pemuda (1928), Indonesia terdiri dari macam-macam “bangsa” yang sebenarnya hanya ditingkat suku bangsa. Setelah itu secara berangsur makin kuat rasa kebangsaan Indonesia (Indonesia Raya), sehingga waktu Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945), sudah dinyatakan bahwa proklamasi tersebut dilakukan atas nama bangsa Indonesia oleh Soekarno-Hatta.
Koentjaraningrat menyebutkannya “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”.pengertian yang dimaksudkan itu sebenarnya lebih berarti, bahwa puncak-puncak kebudayaan daerah atau kebudayaan suku bangsa yang bermutu tinggi dan menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia bila ditampilkan untuk mewakili negara (nation). Misalnya: tari Bali, di samping orang Indonesia merasa bangga karena tari itu dikagumi di negeri, seluruh dunia juga mengetahuinya. Bali itu letaknya di Indonesia jadi kesenian itu dari Indonesia. Dalam hal ini juga berlaku bagi cabang-cabang kesenian lain bagi berbagai suku bangsa di Indonesia.
Dengan beribu-ribu gugus kepulauan, beraneka ragam kekayaan serta keunikan kebudayaan, menjadikan masyarakat Indonesia yang hidup diberbagai kepulauan itu mempunyai ciri dan coraknya masing-masing. Hal tersebut membawa akibat pada adanya perbedaan latar belakang, kebudayaan, corak kehidupan, dan termasuk juga pola pemikiran masyarakatnya. Kenyataan ini menyebabkan Indonesia terdiri dari masyarakat yang beragam latar belakang budaya, etnik, agama yang merupakan kekayaan budaya nasional dengan kata lain bisa dikatakan sebagai masyarakat multikultural.
Secara fisik penduduk Indonesia dibagi menjadi beberapa golongan :
· Golongan orang Papua Melanosoid. Golongan penduduk ini bermukim di pulau Papua, Kei, dan Aru. Mereka mempunyai ciri fisik seperti rambut keriting, bibir tebal, dan berkulit hitam.
· Golongan orang Mongoloid. Berdiam di sebagian besar kepulauan Indonesia, khususnya di kepulauan Sunda Besar (kawasan Indonesia barat), dengan ciri-ciri rambut ikal dan lurus, muka agak bulat, kulit putih hingga sawo matang.
· Golongan Vedoid, antara lain orang-orang Kubu, Sakai, Mentawai, Enggano, dan Tomura, dengan ciri-ciri fisik bertubuh relatif kecil, kulit sawo matang, dan rambut berombak.
Dari perbedaan golongan tersebut, ada pola sistem yang khas dari bangsa Indonesia. Untuk kebudayaan nasional bisa dihubungkan dengan kebudayaan timur yang menjadi dasar landasan kebudayaan daerah. Kebudayaan nasional dapat dilihat dari pola sistem hidup masyarakatnya, seperti sifat keramah-tamahan, kekeluargaan, kerakyatan , kemanusiaan dan gotong royong. Sifat-sifat inilah yang dapat dilihat dari kebudayaan nasional yang dilihat oleh bangsa lain sebagai ciri kebudayaan Indonesia. Meskipun gotong royong setiap daerah istilahnya berbeda, tetapi secara pengertian sama artinya. Bangsa Indonesia mempunyai peribahasa berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, sama rata sama rasa. Ungkapan ini mencerminkan bangsa Indonesia sejak dulu menjunjung tinggi kebersamaan dalam melaksanakan pekerjaan, dan menikmati hasilnya

sumber :
http://andharavee.blogspot.com/2010/10/konsep-kebudayaan-indonesia.html

Bentuk Kebudayaan Indonesia

KERATON SURAKARTA HADININGRAT

NAMA : YULI HADI 
NO. REG : 4423107053
UAS SKKI
A. Arsitektur Keraton Surakarta Hadiningrat
Keraton Surakarta Hadiningrat dibangun antara tahun 1743-1746 oleh Susuhunan Pakubuwono II. Setelah selesai dibangun, nama desa itu diubah menjadi Surakarta Hadiningrat. Istana ini menjadi saksi bisu penyerahan kedaulatan Kerajaan Mataram oleh Sunan Pakubuwono II kepada VOC di tahun 1749 dan setelah Perjanjian Giyanti pada tahun 1755, keraton ini kemudian dijadikan istana resmi bagi Kasunanan Surakarta sampai dengan tahun 1946.
Pangeran Mangkubumi adalah salah satu arsitek istana ini  yang juga menjadi arsitek utama Keraton Yogyakarta. Oleh karena itu, pola dasar tata ruang antara Keraton Surakarta Hadiningrat dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat memiliki kesamaan. Keraton Surakarta yang dapat disaksikan sekarang ini tidak dibangun secara serentak, namun dibangun secara bertahap dengan mempertahankan pola dasar tata ruang yang tetap sama dengan awalnya. Pembangunan dan restorasi secara besar-besaran terakhir dilakukan oleh Susuhunan Pakubuwono X (Sunan PB X) yang bertahta 1893-1939. Sebagian besar keraton ini bernuansa warna putih dan biru dengan arsitektur gaya campuran Jawa-Eropa.
Arsitektur Keraton yang mempunyai ciri keselarasan akulturatif arsitektur kolonial dengan arsitektur tradisional Jawa sesungguhnya cukup radikal dalam memadukan  komposisi ornamen yang cukup spesifik sebagaimana yang terpasang di atas Kori Sri Manganti. Sebuah ornamen tiga dimensi dengan kualitas pembuatan yang sangat halus serta finishing yang baik serta material yang relatif tak lekang oleh waktu, disusun secara simetris menggambarkan komposisi kewibawaan, keagungan dan kekuatan pertahanan negeri yang disebut sebagai Lambang Kerajaan Jawa yaitu Sri Makutha Raja. Teknik pembuatan seni kriya yang mungkin mirip model seni kriya karya perupa masa kini Sapto Hudoyo yang disebut kolase ini, digarap secara sangat profesional dan canggih. Cara pembuatan Sri Makutha Raja ini mengkomposisikan benda-benda seni yang masing-masing telah digarap sebagai benda seni yang selesai, setelah digabung baru kemudian diawetkan dengan teknologi pengawetan tertentu.
Kompleks keraton ini juga dikelilingi dengan baluwarti, sebuah dinding pertahanan dengan tinggi sekitar tiga sampai lima meter dan tebal sekitar satu meter tanpa anjungan. Dinding ini melingkungi sebuah daerah dengan bentuk persegi panjang. Daerah itu berukuran lebar sekitar lima ratus meter dan panjang sekitar tujuh ratus meter. Kompleks keraton yang berada di dalam dinding adalah dari Kemandungan Lor/Utara sampai Kemandungan Kidul/Selatan. Kedua kompleks Sitihinggil dan Alun-alun tidak dilingkungi tembok pertahanan ini.
Yang menarik adalah patung-patung Eropa yang menghiasi istana sehingga menghasilkan kombinasi yang sangat baik antara arsitektur Jawa Kuno dengan sentuhan Eropa. Patung-patung ini merupakan hadiah dari Belanda yang dulu memang memiliki hubungan sangat dekat dengan Kasunanan Surakarta. Sebuah menara tinggi di sebelah selatan pelataran bernama Panggung Songgobuwono menjadi ciri khas kraton ini. 
Keraton Surakarta Hadiningrat adalah sebuah tempat yang mempunyai makna spiritual yang tinggi. Menurut kepercayaan tradisonal Jawa, angka 7 merupakan angka yang sempurna. Itulah mengapa Candi Borobudur misalnya, mempunyai 7 tangga dan 7 gerbang. Begitu juga dengan Keraton Surakarta Hadiningrat yang mempunyai 7 pelataran dan 7 gerbang.
Tujuh pelataran yang ada di Keraton Surakarta Hadiningrat adalah:
1. Pamuraan Njawi
2. Pamuraan Nglebet
3. Alun-alun Lor
4. Siti Hinggil
5. Kemandungan
6. Sri Manganti
7. Plataran
Dan tujuh gerbangnya adalah:
1. Gladag
2. Gapuro Pamuraan
3. Kori Wijil
4. Kori Brojonolo
5. Kori Kamandungan
6. Kori Mangun
7. Kori Mangarti

            Setiap nama bangunan maupun upacara, bentuk bangunan maupun benda-benda upacara, letak bangunan, begitu juga prosesi suatu upacara dalam keraton memiliki makna atau arti filosofi masing-masing. Namun sungguh disayangkan makna-makna tersebut sudah tidak banyak yang mengetahui dan kurang begitu mendapat perhatian.
Cermin besar di kanan dan kiri Kori Kemadungan mengadung makna introspeksi diri. Nama Kemandungan sendiri berasal dari kata mandung yang memiliki arti berhenti. Nama bangsal Marcukundha berasal dari kata Marcu yang berarti api dan kundho yang berarti wadah/tempat, sehingga Marcukundho melambangkan suatu doa/harapan. Menara Panggung Sangga Buwana adalah simbol Lingga dan Kori Sri Manganti di sebelah baratnya adalah simbol Yoni. Simbol Lingga-Yoni dalam masyarakat Jawa dipercaya sebagai suatu simbol kesuburan. Dalam upacara garebeg dikenal dengan adanya sedekah raja yang berupa gunungan. Gunungan tersebut melambangkan sedekah yang bergunung-gunung.
Selain itu keraton Surakarta juga memiliki mistik dan mitos serta legenda yang berkembang di tengah masyarakat. Seperti makna filosofi yang semakin lenyap, mistik dan mitos serta legenda inipun juga semakin menghilang. Sebagai salah satu contoh adalah kepercayaan sebagian masyarakat dalam memperebutkan gunungan saat garebeg. Mereka mempercayai bagian-bagian gunungan itu dapat mendatangkan tuah berupa keuangan yang baik maupun yang lainnya.
Selain itu ada legenda mengenai usia keraton Surakarta. Ketika istana selesai dibangun muncul sebuah ramalan bahwa kerajaan Surakarta hanya akan berjaya selama dua ratus tahun. Setelah dua ratus tahun maka kekuasaan raja hanya akan selebar mekarnya sebuah payung (Jw: kari sak megare payung). Legenda inipun seakan mendapat pengesahan dengan kenyataan yang terjadi. Apabila dihitung dari penempatan istana secara resmi pada 1745/1746 maka dua ratus tahun kemudian pada 1945 Indonesia merdeka kekuasaan Kesunanan benar-benar merosot. Setahun kemudian pada 1946 Kesunanan Surakarta benar-benar dihapus dan kekuasaan Susuhunan benar-benar habis dan hanya tinggal atas kerabat dekatnya saja.

B. SEJARAH KERATON SURAKARTA HADININGRAT

Karaton Surakarta adalah sebuah warisan budaya Jawa. Wujudnya berupa fisik bangunan Karaton, benda artefak, seni budaya, dan adat tata cara Karaton. Keberadaannya yang sekarang ini adalah hasil dari proses perjalanan yang panjang, dan merupakan terminal akhir dari perjalanan budaya Karaton Surakarta.
Riwayat keraton Surakarta di awali oleh seorang panglima Tamtama ( pasukan khusus)  kerajaan Pajang yang bernama KI Ageng Pamanahan. Beliau adalah orang yang tekun dan tertib serta taat pada kerajaan Pajang. Dan atas jasa – jasannya ia deberikan tanah di daerah Mataram yang semula adalah hutan belukar.
Di atas tanah di tengah hutan ini beliau mendirikan padepokan yang semakin lama semakin besar dan membentuk pedukuhan. Beliau mendapat gelar Ki Ageng Mataram. Namun setelah wafatnya Ki Ageng Mataram putra beliau Ngabehi Sutowijoyo atau Ngabehi Loring Pasar diangkat sebagai anak oleh sultan Pajang  dan juga ditunjuk menjadi pengganti ayahnya sebagai pengemban kekuasaan di Mataram dan juga mendapatkan pangkat sebagai Panglima Tamtama yang bergelar Senopati Ing Ngalogo
Setelah sultan Pajang Prabu Hadiwijoyo wafat, Senopati Ing Ngalogo membangun keraton Mataram menggantikan ayah angkatnya dan mengambil gelar Panembahan Senopati Ing Ngalogo pada tahun 1511 jawa atau tahun 1685 masehi. Keraton Mataram dibangun pada tahun 1586 – 1678. dan kemudian setelah tahun 1670 masehi kraton Mataram yang lama dipindahkan ke daerah yang bernama wonokarto dan beliau memberi nama Kraton Kartosuro Hadiningrat pada tahun 1670 masehi dan beliau menggunakannya sampai tahun 1745 masehi. Sedangkan perpindahan ke kraton yang baru yakni kraton Surakarta yang sampai sekarang digunakan terjadi pada tahun 1745 sampai sekarang ini.

Keraton Surakarta Hadiningrat, merupakan bekas Istana Kerajaan Kasunanan Surakarta Hadiningrat (1755-1946). Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II (Sunan PB II) pada tahun 1744 sebagai pengganti Istana/Keraton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger Pecinan 1743. Istana terakhir Kerajaan Mataram didirikan di desa Sala (Solo), sebuah pelabuhan kecil di tepi barat Bengawan Beton/Sala. Setelah resmi istana Kerajaan Mataram selesai dibangun, nama desa itu diubah menjadi Surakarta Hadiningrat. Istana ini pula menjadi saksi bisu penyerahan kedaulatan Kerajaan Mataram oleh Sunan PB II kepada VOC di tahun 1749. Setelah Perjanjian Giyanti tahun 1755, keraton ini kemudian dijadikan istana resmi bagi Kasunanan Surakarta sampai dengan tahun 1946, ketika Pemerintah Indonesia secara resmi menghapus Kasunanan Surakarta dan menjadikannya sebuah karesidenan langsung di bawah Presiden Indonesia.

  • Kasunanan Surakarta Hadiningrat Menjelang dan Setelah Kemerdekaan RI

Setelah Pangeran Diponegoro dapat ditangkap, Belanda mulai curiga kepada Pakubuwono VI karena menolak menyerahkan beberapa wilayah di Surakarta. Sejumlah orang kepercayaan Pakubuwono VI lalu ditahan dan dipaksa membocorkan hubungan Pakubuwono VI dengan Pangeran Diponegoro. Meskipun tidak pernah ditemukan bukti, Belanda tetap mendakwa Pakubuwono VI bersalah dan pada 8 Juni 1830, Pakubuwono VI beserta keluarganya dibuang ke Ambon, padahal ketika itu permaisuri Pakubuwono VI sedang hamil. Menurut keterangan resmi pemerintah kolonial Hindia Belanda, kapal yang ditumpangi rombongan Pakubuwono VI mengalami kecelakaan dan mengakibatkan sang Raja tewas, sedangkan sang permasiuri selamat dan kemudian melahirkan seorang bayi laki-laki bernama Raden Mas Duksino pada 22 Desember 1830. Ketika dipindahkan dari Ambon ke Imogiri pada 1957, di dahi tengkorak Pakubuwono VI ditemukan lubang yang ternyata cocok dengan ukuran peluru senjata api jenis Baker Riffle. Atas penemuan tersebut kemudian muncul dugaan bahwa wafatnya Pakubuwono VI bukan disebabkan kecelakaan, melainkan karena ditembak pada bagian dahi. Atas jasa dan pengorbanan beliau, berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 294 Tahun 1964, tanggal 17 November 1964, Sri Susuhunan Pakubuwono VI ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Pada tanggal 14 Juni 1830, Belanda mengangkat paman Pakubuwono VI untuk meneruskan tahta Surakarta dengan gelar Sri Susuhunan Pakubuwono VII (1830-1858). Bernama asli Raden Mas Malikis Solikin, Pakubuwono VII adalah putra Pakubuwono IV yang lahir dari permaisuri Raden Ayu Sukaptinah atau Ratu Kencanawungu. Pada masa ini, seni sastra mengalami zaman keemasan yang dipelopori oleh pujangga besar Ranggawarsita. Pakubuwono VII yang wafat pada 28 Juli 1858. tidak menunjuk putra mahkota sebagai penggatinnya. Kemudian, yang dinobatkan sebagai raja Surakarta berikutnya adalah kakak Pakubuwono VII (seayah namun lain ibu), yaitu Raden Mas Kusen dengan gelar Sri Susuhunan Pakubuwono VIII (1859-1861). Putra Pakubuwono IV dari istri selir Mas Ayu Rantansari ini dinobatkan menjadi raja pada usia 69 tahun, yaitu tanggal 17 Agustus 1858. Pemerintahan Pakubuwono VIII hanya berlangsung selama 3 tahun karena pada tanggal 28 Desember 1861, sang Raja mangkat.
Penerus tahta Kasunanan Surakarta Hadiningrat selanjutnya adalah Raden Mas Duksino, putra Pakubuwono VI, yang masih berada di dalam kandungan saat ayahnya dibuang ke Ambon. Raden Mas Duksino dinobatkan pada tanggal 30 Desember 1861 dan menyandang gelar Sri Susuhunan Pakubuwono IX (1861-1893). Era pemerintahan Pakubuwono IX inilah yang oleh Ranggawarsita disebut sebagai zaman edan dalam karyanya yang bertajuk Serat Kalatida. Dalam serat itu, Ranggawarsita memuji Pakubuwono IX sebagai raja yang adil dan bijaksana, akan tetapi sang Raja dikelilingi oleh para penjilat yang mencari keuntungan sendiri. Selanjutnya, Pakubuwono IX digantikan oleh putra mahkota yang bernama Raden Mas Malikul Kusno yang lahir dari permaisuri Raden Ayu Kustiyah. Raden Mas Malikul Kusno menduduki singgasana istana Kasunanan Surakarta Hadiningrat sejak tanggal 30 Maret 1893. Masa kepemimpinan raja bergelar Sri Susuhunan Pakubuwono X (1893-1939) ini penuh dengan kebesaran tradisi dan sekaligus babak baru Kasunanan Surakarta Hadiningrat dalam memasuki era modern menjelang abad ke-20. Selain itu, stabilitas politik di era pemerintahan Pakubuwono X pun tetap terjaga. Kendati Belanda masih sering melakukan tekanan, namun sang Raja masih mampu menjaga wibawa kerajaan, bahkan turut dalam pergerakan nasional dengan mendukung Sarekat Islam (SI) cabang Surakarta.
Penerus Pakubuwono X adalah sang putra dari permaisuri Ratu Mandayaretna, bernama Raden Mas Antasena. Beliau dinobatkan dengan gelar Sri Susuhunan Pakubuwono XI (1939-1945) pada 26 April 1939. Pada tahun 1942, tentara pendudukan Jepang menggantikan Belanda di Indonesia. Namun, Pakubuwono X wafat justru beberapa saat sebelum Indonesia merdeka, dan digantikan oleh putranya yang bernama Raden Mas Suryaguritna, lahir dari permaisuri Raden Ayu Kuspariyah. Raden Mas Suryaguritna naik tahta dengan gelar Sri Susuhunan Pakubuwono XII (1945-2004) pada 11 Juni 1945, dua bulan sebelum Indonesia merdeka. Meskipun beberapa kalangan menganggap Pakubuwono XII tidak mengambil peran penting pada masa-masa awal berdirinya negara Republik Indonesia, namun Raja Surakarta ini tetap dinilai sebagai sosok pelindung kebudayaan Jawa dan dihormati oleh banyak tokoh nasional. Pakubuwono XII, yang merupakan Raja Surakarta dengan masa pemerintahan paling lama, wafat pada tanggal 11 Juni 2004.

C. KOLEKSI KERATON SURAKARTA HADININGRAT

Keraton Surakarta memiliki sejumlah koleksi pusaka kerajaan diantaranya berupa singgasana raja, perangkat musik gamelan dan koleksi senjata. Di antara koleksi gamelan adalah Kyai Guntursari dan Kyai Gunturmadu yang hanya dimainkan/dibunyikan pada saat upacara Sekaten. Selain memiliki pusaka keraton Surakarta juga memiliki tari-tarian khas yang hanya dipentaskan pada upacara-upacara tertentu. Sebagai contoh tarian sakral adalah Bedaya Ketawang yang dipentaskan pada saat pemahkotaan raja.
Museum Keraton Kasunanan Surakarta adalah salah satu tempat yang banyak memberikan pengetahuan sejarah akan masa lampau. Di dalam museum tersebut benda-benda kriya Keraton Kasunanan Surakarta dipamerkan.
Museum Keraton terbagi menjadi beberapa ruangan dan koleksi. Ruang pertama berisi perabotan antara lain gambar Paku Buwana VII, dan Paku Buwana X. Selain itu juga ada kursi ukiran peninggalan Paku Buwana IV, dua buah kursi ukiran dari Giayar Bali yang dipersembahkan kepada Paku Buwana X, dan sebuah kursi ukiran tempat duduk Paku Buwana X.
Ruang selanjutnya berisi perabotan peninggalan jaman Hindu Budha, antara lain arca Budha Avalokiteswara beserta alat-alat upacara agama. Di dalam ruang ini juga terdapat arca dari Bali jaman purbakala, yaitu arca Dewa Kuwera, arca Dewi Durga, arca Dewi Tara, dan arca Dewa Siwa Mahaguru.
Ruang berikutnya berisi tentang benda-benda tata upacara adat Jawa. Setelah ruang adat pernikahan Jawa, dilanjutkan dengan ruangan yang berisi kesenian Jawa, seperti wayang, klenengan, pertunjukan wayang kulit, acara perkawinan, supitan, dan ruwatan. Dipajang juga bermacam-macam topeng untuk kelengkapan tari. Selanjutnya adalah ruang perabot bokor, kendhi, kecohan, dan perhiasan.
Kereta Kyai Garudha dari jaman Paku Buwana II di Kartasura persembahan VOC, relief pertemuan Paku Buwana VI dengan Pangeran Diponegoro menempati ruang selanjutnya. Canthik Rajamala, maket rumah Jawa juga dipamerkan.

D. PERANAN SULTAN SAAT INI

Semula keraton Surakarta merupakan Lembaga Istana (Imperial House) yang mengurusi raja dan keluarga kerajaan disamping menjadi pusat pemerintahan kesunanan Surakarta. Setelah Kesunanan Surakarta dinyatakan dihapus oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1946, peran keraton Surakarta tidak lebih sebagai Pemangku Adat Jawa khususnya garis/gaya Surakarta. Begitu pula Susuhunan tidak lagi berperan dalam urusan kenegaraan sebagai seorang raja dalam artian politik melainkan sebagai Yang Dipertuan Pemangku Tahta Adat, pemimpin informal kebudayaan. Fungsi keraton pun berubah menjadi pelindung dan penjaga identitas budaya Jawa khususnya gaya Surakarta. Walaupun dengan fungsi yang terbatas pada sektor informal namun keraton Surakarta tetap memiliki kharisma tersendiri di lingkungan masyarakat Jawa khususnya di bekas daerah Kesunanan Surakarta. Selain itu keraton Surakarta juga memberikan gelar kebangsawanan kehormatan (honoriscausa) pada mereka yang mempunyai perhatian kepada budaya Jawa khususnya Surakarta disamping mereka yang berhak karena hubungan darah maupun karena posisi mereka sebagai pegawai (abdidalem) keraton.

SUMBER

Jumat, 21 Oktober 2011

pengertian dan cara berlangganan mudah ISP


A. ISP


ISP (Internet Service Provider) adalah perusahaan atau badan usaha yang menjual koneksi internet atau sejenisnya kepada pelanggan. ISP awalnya sangat identik dengan jaringan telepon, karena dulu ISP menjual koneksi atau access internet melalui jaringan telepon. Seperti salah satunya adalah telkomnet instant dari Telkom.
Sekarang, dengan perkembangan teknologi ISP itu berkembang tidak hanya dengan menggunakan jaringan telepon tapi juga menggunakan teknologi seperti fiber optic dan wireless.
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/ISP



 B. Isi dari ISP
Apa sih isi dari ISP itu?
ISP itu isinya adalah orang dan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memberikan service koneksi internet kepada pelanggan-pelanggannya Peralatan-peralatan tersebut biasanya berupa server, router, peralatan-peralatan untuk koneksi ke pelanggan-pelanggannya dan peralatan-peralatan interkoneksi mereka ke upstream. Biasanya ISP bekerja sama dengan operator jaringan dalam menjalankan usahanya. Jadi ada juga ISP yang tidak memiliki peralatan jaringan. Mereka hanya punya SDM untuk penjualan, customer support dan billing atau penagihan. Sisanya, mulai bandwidth, system jaringan, diserahkan kepada operator jaringan. Misalnya saya adalah sebuah ISP bekerja sama dengan pemilik jaringan telepon untuk membuat system koneksi internet dial up. Saya juga membeli bandwidth dari pemilik jaringan telepon tersebut dan saya terima beres semuanya. Setelah itu saya tinggal menjual produk internet dial up tersebut, menyediakan system customer support dan menangani pembayaran.




C. Prosedur berlangganan
Pelanggan yang berlangganan dengan sebuah ISP harus mengikuti aturan-aturan berlangganan yang ditetapkan oleh ISP tersebut. Biasanya masing-masing ISP memiliki kebijakan-kebijakan tersendiri namun pada umumnya ISP-ISP tersebut melarang pelanggan untuk menggunakan koneksi internet untuk keperluan-keperluan yang negative dan melanggar hukum.


Tipe layanan dari ISP biasanya dapat kita kategorikan menjadi 2 bagian yaitu :
1. Dial on demand Internet
    Dial on demand ini adalah layanan internet dimana pelanggan tidak terkoneksi secara terus menerus ke           internet. Pelanggan akan dibebani biaya berdasarkan lamanya mereka terkoneksi ke internet.
Contoh layanan internet dial on demand adalah : Telkomnet instant dari Telkom, layanan-layanan dial up dari ISP yang lain, juga beberapa layanan dari ISP wireless local.
2. Dedicated Internet
    Pelanggan yang menggunakan dedicated internet akan terhubung terus dengan internet 24/7. Sistem pembayaran dari layanan ini juga biasanya dilakukan per bulan dimana pelanggan akan membayar sesuai dengan paket yang ditawarkan, baik selama sebulan tersebut pengguna memang benar menggunakan internet 24 jam penuh atau tidak.
Sistem dedicated ini biasanya mahal, dan biasanya untuk menekan biaya langganan, ISP memberikan beberapa metode untuk menekan harga misalnya dengan membatasi jumlah data yang boleh didownload dan diupload oleh pelanggan selama 1 bulan. Jumlah batasan data ini biasanya disebut dengan quota.
Contoh layanan internet dedicated internet adalah layanan-layanan dari Channel 11, ERA AKSES, Speedy dari Telkom dan layanan-layanan dari ISP wireless local.


sumber : http://pratiwiastuti.blogspot.com/2009/01/pengertian-isp.html

lirik cinta


Jika ada yang bilang ku lupa kau
Jangan kau dengar
Jika ada yang bilang ku tak setia
Jangan kau dengar

Banyak cinta yang datang mendekat
Ku menolak
Karena kau yang aku inginkan

Bila ada yang bilang ku tak baik
Jangan kau dengar
Bila ada yang bilang ku berubah
Jangan kau dengar

Banyak cinta yang datang mendekat
Ku menolak
Semua itu karena ku cinta kau
Kau..


Saat kau ingat aku ku ingat kau
Saat kau rindu aku juga rasa
Ku tahu kau slalu ingin denganku
Ku pastikan yang terbaik yang bisa ku lakukan
Tuhan pun tahu ku cinta kau

Jika kau tak percaya pada ku
Sedihnya aku
Jika kau lebih dengar mereka
Sakit hatiku

Banyak cinta yang datang mendekat
Ku menolak
Semua itu karena ku cinta kau



Saat kau ingat aku ku ingat kau
Saat kau rindu aku juga rasa
Ku tahu kau slalu ingin denganku
Kau tahu ku slalu ingin denganmu
Ku tahu kau slalu ingin denganku
Ku pastikan yang terbaik yang bisa ku lakukan
Tuhan pun tahu ku cinta kau
Kau..



sumber : http://www.liriklagu.info/o/once/once-karena-ku-cinta-kau.html

cinta tersirat

menembus langit
menembus aksara
menembus angkasa
yakinkan ku akherat
tertompang cinta tersirat
tuk menembus nirwana
merelung hingga ke jiwa
terkasat atau tidak oleh raga
tercerminkan oleh laut
apa yang tlah tersurat
dari tersurah oleh nabi kita
untuk berjalan di dunia
walau bukanlah baqa
namun jalan kembali ke surga
dari cinta yang tersirat
(karya : dian a. noor)


Puisi ini bersumber dari : http://www.gudangpuisi.com/2011/10/cinta-tersirat.html#ixzz1bQUpwPKb

cerpen cinta


Aku ingin menikah bang!!! Itu awal dari suratnya…membuat jantungku berdekap kencang, lalu ku baca surat itu perlahan.
Aku ingin menikah bang!!!
Bukan karena aku ingin melakukan hal yang selama ini dilarang oleh agama, tapi aku ingin menikmati pernikahan itu sendiri.
Aku tau tak mudah untuk menjalani sebuah pernikahan, suatu ikatan erat yang tak bisa dimainkan layaknya orang yang berpacaran. Tapi aku inginkan itu, aku ingin menikmati susahnya menjadi seorang istri, mempunyai anak dan mengurus mereka..aku suka akan hal itu dan aku akan menganggapnya sebagai suatu ibadah karena ada tantangan yang harus aku lalui, disamping menjalankan roda rumah tangga juga berkarir untuk diriku sendiri.
Bukankah kau tau, dari dulu aku ingin sekali menikah muda. Kau mau tau alasannya? Karena aku suka melakukan hal itu, aku merasa bangga menjadi seorang istri sekaligus menyandang status ibu bagi anak-anakku, melihat perkembangan mereka dari kecil hingga dewasa menaklukkan rasa penatku setelah sehari bekerja. Mengurus suami yang sangat aku hormati juga aku cintai, memberikannya limpahan cinta dan ingin selalu tampil cantik didepannya. Itulah yang ingin aku lakukakan.
Aku tau ini gak gampang untukmu, aku tau banyak hal yang engkau fikirkan. Tapi terkadang hal itu hanya sebuah keinginan, dimana manusia tak bisa lepas dari rasa puas. Saat keinginan engkau telah tercapai, engkau pasti menginginkan hal yang lain lagi.
Kau tau sayang??menikah itu ibadah, dengan menikah kau telah menyempurnakan ibadahmu juga agamamu. Menikah bukanlah hal yang paling manakutkan, setidaknya menurut versiku, karena semua tak akan berbeda, kecuali hidup bersama dengan kewajiban masing-masing.
Kau masih bisa beraktivitas seperti biasa, yang berbeda hanyalah kurangnya waktu luangmu
diluar rumah karena ada seorang istri yang menantimu dirumah, menyediakanmu segala hal yang engkau perlukan.
Aku bisa membayangkan betapa bahagianya dengan keluarga seperti itu. Tak ada paksaan juga tekanan, karena semua didasari dengan rasa sayang juga kebersamaan.
Keinginan ini sudah kupendam sejak lama, hanya saja aku juga gak bisa sembarangan memilih calon suami yang akan mendampingiku seumur hidupku.
Satu hal yang perlu kau tau, selama ini aku juga terjebak dalam dua keadaan yang sangat mengganggu fikiranku, menikah atau berkarir.
Karena jika aku memilih untuk menikah, maka karirku tak seperti yang aku inginkan, sementara aku juga ingin sukses dalam berkarir, kebanyakan perusahaan menginginkan karyawan yang belum menikah.
Tapi hasrat ku ini sangat kuat, banyak pro dan kontra akan keinginanku ini, ada yang memberiku nasehat untuk menyegerakan pernikahan, ada juga yang menyuruh kami untuk berkarir karena usia kami yang terbilang muda, hanya saja menurutku usiaku bukan muda lagi, walaupun masih banyak yang lebih tua usianya dan belum menikah, tapi aku mengkhawatirkan usia ini. Aku juga mengkhawatirkan kesalahan yang akan kulakukan dalam menjalin sebuah hubungan yang biasa disebut pacaran.
Menurutku 1 tahun cukup untuk mengenal karakter masing-masing, dan aku rasa aku telah cukup mengenalmu. Apa fikiranku ini salah?
Mungkin engkau tlah banyak menyusun rencana untuk masa depan kita, aku dukung semua itu, tapi aku tak mau terlalu berencana bang, karena terlalu sakit klo semua itu tak seperti yang kita harapkan, bukankah kita lebih mantap menyusun rencana saat kita sudah menikah? Menyatukan untuk satu tujuan, apa apa saja yang ingin kita raih dan kita miliki.
mungkin banyak hal yang terfikir dikepalamu, seperti memiliki sebuah rumah, kendaraan juga yang lainnya, tapi tidakkah kau tau itu pasti bisa kita dapatkan dan aku yakin kita bisa mewujudkannya bersama-sama.
Mungkin engkau adalah penganut faham yang mengatakan belum siap menikah apabila belum mapan dari segi materil, engkau ingin segalanya perfect saat engkau ingin melanjutkan sebuah hubungan ke jenjang pernikahan. Itu wajar, aku tau engkau melakukan semua itu karena kau ingin membahagiakan aku. Semua itu memang sangat kita butuhkan, apalagi di era globalisasi seperti ini, dimana persaingan semakin ketat, juga mahalnya biaya hidup baik primer maupun sekunder.
Tapi sampai kapan kau ingim mewujudkan semua itu?semakin lama waktu berjalan, semakin banyak yang akan difikirkan, dan semakin mahal pula biaya hidup yang harus dikeluarkan..tidakkah kau mengerti akan hal itu.
Kita tak pernah tau apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang, tapi jika kita mempunyai niat yang baik untuk suatu urusan, aku yakin Allah pasti memberikan kemudahan, apalagi kita mempunyai niat untuk menyempurnakan.
Tidakkah kau sadari, selama ini engkau telah memiliki niat yang tulus dalam hatimu, walau engkau sempat merasa putus asa, namun perlahan tapi pasti, engkau mendapatkannya satu demi satu, tawaran itu mengalir walau belum seperti yang engkau inginkan, hanya saja itu adalah proses akan niat baikmu.
Aku tak bisa menjelaskan dengan detail akanhal itu, aku takut engkau akan merasa seolah aku mengguruimu atau mungkin memaksamu, bukan-bukan itu yang aku mau, aku hanya ingin meluruskan maksudmu, aku akan tetap menunggumu. Sampai engkau merasa siap. Tapi aku tak mau engkau terus berfikir akan semua materil, karena aku yakin seiring berjalannya waktu kita pasti bisa mewujudkannya bersama-sama.
Banyak orang sukses pada awal ia menikah biasa-biasa saja, tapi karena mereka mau berusaha, bahu membahu dan didampingi oleh istri tercinta, akhirnya mereka bisa mewujudkan cita-citanya.
Untuk itu jangan memaksakan diri untuk segera mewujudkannya, aku tak mau dirimu sakit, hanya kerena bekerja dan tak mengenal waktu beristirahat.
Engkau mengatakan agar aku tak perlu memikirkan dan mengkhawatikanmu, tapi aku tak bisa, karena aku tau sikapmu yang selalu merasa bisa dan menganggap semua mudah, itu yang aku khawatirkan. Istirahat yang kurang dan tidak beraturan bisa membuatmu sakit, bagaimana bisa aku tidak memikirkanmu? Kau tau..engkau adalah semangatku, separuh dari hidupku, ada yang kurang jika sehari saja aku tidak memikirkan dan mendengar kabarmu, bagaimana bisa aku melupakanmu jika engkau sudah terpatri dalam hatiku.
Mungkin kau tak pernah tau akan hal itu, seberapa besar aku mencintaimu, mengharapkanmu tuk menjadi pendampingku. Menjadi imam untukku juga anak-anakku kelak.
Kadang aku juga merasa heran, mengapa aku begitu menyanjungmu, tak perduli akan yang lain. Engkau yang terbaik, segalanya untukku.
Sayang aku terus berdoa untuk kita, semoga Allah memberikan kemudahan dan melimpahkan rahmatnya pada kita. Amien….
medan, 14 sep 2007
tak kuasa aku membaca semua itu, fikiranku berputar, mungkin semua yang dikatakan rini pada surat itu benar adanya, surat yang ia kirimkan padaku karena mungkin tak sanggup untuk dia ucapkan..
hatiku terus berkata, apa yang harus aku lakukan?
Tuhan tuntunlah hambaMu ini….

sumber : http://izzasyifa.wordpress.com/2007/09/19/aku-ingin-menikah-bang/#more-103

pengertian Ilmu Budaya Dasar

Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional
Latar belakang ilmu budaya dasar
latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
1. Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
1. Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja
2. Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
3. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup
4. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia
5. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya
6. Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
7. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku
8. Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliannya lebih mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi dalam memperlancar pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi khususnya Dharma pendidikan
Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia
Unsur-unsur kebudayaan
1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi
Fungsi, Hakekat dan Sifat Kebudayaan Fungsi Kebudayaan
Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
kebudayaan berfungsi sebagai:
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2. Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3. Pembimbing kehidupan manusia
4. Pembeda antar manusia dan binatang
Hakekat Kebudayaan
1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2. Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
3. Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban kewajiban
Sifat kebudayaan
1. Etnosentis
2. Universal
3. Alkuturasi
4. Adaptif
5. Dinamis (flexibel)
6. Integratif (Integrasi)
Aspek-aspek kebudayaan
1. Kesenian
2. Bahasa
3. Adat Istiadat
4. Budaya daerah
5. Budaya Nasional
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahan kebudayaan faktor-faktor pendorong proses kebudayaan daerah
1. kontak dengan negara lain
2. sistem pendidikan formal yang maju
3. sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4. penduduk yang heterogen
5. ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Faktor-faktor penghambat proses perubahan kebudayaan
1.faktor dari dalam masyarakat
* betambah dan berkurangnya penduduk
* penemuan-penemuan baru
* petentangan-pertentangan didalam masyarakat
* terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri
2. faktor dari luar masyarakat
* berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia
* peperangan dengan negara lain
* pengaruh kebudayaan masyarakat lain

sumber : http://www.membuatblog.web.id/2010/02/ilmu-budaya-dasar.html