Minggu, 04 November 2012

Masalah Sampah di Surabaya

Surabaya- Umur tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Benowo, Surabaya barat diprediksi sampai 2016. Itu berarti lahan seluas 37 hektar itu bisa digunakan hingga 4 tahun lagi. Informasi ini serempak disampaikan oleh seluru peserta karantina dan pembekalan 2 hari dan 1 malam finalis pangeran dan puteri lingkungan hidup 2012, Sabtu (29/9) malam, di Taman Flora Bratang. 
“Bisa digunakan sampai tahun 2016, Kak,” jawab para finalis menjawab pertanyaan aktivis Tunas Hijau Anggriyan Permana saat pemaparan fakta-fakta global dan lokal lingkungan hidup, khususnya tentang foto kondisi TPA Benowo dan sungai yang berubah fungsi menjadi daratan sampah. “Pemandangan banyanya pemulung yang berburu sampah plastik ini sama persis dengan yang kalian lihat di TPA Benowo tadi pagi,” kata Anggriyan.
Taffy Niralale Kamajaya, siswa SD SAIM, finalis puteri lingkungan hidup 2012 mengaku sering merasa kesal melihat orang-orang yang masih membuang sampah sembarangan. “Saya merasa kesal melihat orang-orang yang sudah tidak mau mengurangi sampah yang dihasilkan, eh, ternyata juga membuang sampah sembarangan,” ujar Taffy Niralale Kamajaya merespon informasi tentang sampah yang banyak membunuh satwa di laut.
Ditanggapi oleh Anggriyan Permana, bahwa banyaknya sampah yang terdapat di lautan bukan sepenuhnya disebabkan oleh sampah yang dibuang sembarangan khususnya dibuang langsung ke laut. “Sangat mungkin sampah yang banyak ditemukan di lautan sebelumnya adalah sampah yang dibuang pada tempat yang sebenarnya. Tapi sampah itu terjatuh ketika dipindahkan ke tempat berikutnya seperti ke gerobak, atau saat diangkut menggunakan truk,” terang Anggriyan.
Kekeringan yang melanda banyak daerah di tanah air beberapa pekan terakhir juga disampaikan Anggriyan Permana pada sesi itu. “Siapa yang pernah membaca berita koran seperti ini dalam beberapa minggu terakhir?” tanya Anggriyan sambi menunjukkan kliping koran masyarakat yang terpaksa memanfaatkan air sungai campuran tinja untuk kebutuhan air bersih mereka.
Bagusnya, jawaban konkret disampaikan oleh masing-masing finalis begitu Anggriyan menanyakan solusi dari beberapa isu lingkungan hidup yang telah disampaikan sebelumnya. Ada yang merencanakan penanaman pohon agar tidak lagi terjadi kekeringan. Ada yang akan menggunakan tempat makan dan minum sendiri untuk mengurangi sampah pembungkus makanan dan minuman yang dihasilkan. Ada pula yang akan mengajak orang-orang di sekitar untuk berperilaku ramah lingkungan.
Penganugerahan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup ini adalah program yang dikhususkan bagi siswa sekolah dasar. Pada program ini anak-anak diajak peduli lingkungan hidup dengan menjalankan proyek lingkungan hidup yang tidak sehari selesai dan menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup. Program ini diselenggarakan oleh Tunas Hijau dan didukung oleh Pemerintah Kota Surabaya, AHASS Honda 0843 Linda Jaya dan PT. Dharma Lautan Utama.

Sumber :  http://pangeranputerilh.tunashijau.org/2012/09/29/sesi-malam-karantina-pangput-diskusikan-masalah-lingkungan-global-lokal/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar